mas pitoyo

Selasa, 26 April 2022

Melalui Video Pembelajaran Youtube Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Meningkatkan Minat Belajar di Sekolah Nusaputera

 

Melalui Video Pembelajaran Youtube Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Meningkatkan Minat Belajar di Sekolah Nusaputera

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama :Tripitoyo, S.Pd

NUPTK : 5147772673130043

SMK Nusaputera 1


BAB I

Pendahuluan

A.      Latar Belakang

Minat merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses tidaknya seorang peserta didik dalam proses pembelajaran. Banyak penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh The Liang Gie (1994), yang menyimpulkan bahwa kegagalan studi para pelajar disebabkan oleh minimnya minat.

Menurut Gie (1994:28), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang di dalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985). Belajar, menurut Witherington (Sukmadinata, 2007:155), merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru dalam bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Sedangkan Crow and Crow (Sukmadinata, 2007:1555) berpendapat bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Belajar, menurut Hilgard (1983:630), dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman. Minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994). Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang pesert didik dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan Buddha bagian pertama pasal 1 ayat 1, menegaskan bahwa Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Faktanya, Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini menyerang infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan. Berdasarkan data (Worldometer, 2020) Coronavirus Casses menyatakan 2.176.744 Pasien yang terpapar virus ini dan beberapa meninggal dunia sehingga wabah penyebaran virus ini disebut dengan pandemi Covid-19 dunia.

Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan perkumpulan (Covid-19, 2020). Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media online. (Kemendikbud, 2020) mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan. Pada kondisi seperti ini semua guru atau tenaga pendidik diharuskan untuk mengganti pembelajaran menggunakan E-learning atau melalui media online.

Berdasarkan paparan di atas, penulis berusaha melaksanakan sebuah alternatif pemecahan masalah tentang meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Buddha dengan pembuatan media pembelajaran melalui Youtube..

B.       Jenis Kegiatan

Meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Buddha melalui video pembelajaran youtube di Sekolah Nusaputera merupakan salah satu upaya strategi pembelajaran yang di lakukan tenaga pendidik dalam kondisi Pandemi Covid-19 untuk meingkatkakn minat dan kualitas peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Video pembelajaran ini di buat oleh tenaga pendidik dan di upload ke youtube. Video pembelajaran mencangkup materi-materi yang sesuai dengan kurikulum pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Pada karya ilmiah ini penulis memfokuskan pembuatan video pembelajar di tingkat Sekolah Dasar mengingat waktu dan keadaan.

C.      MANFAAT KEGIATAN

1.        Bagi Peserta didik

Ø  Peserta didik akan lebih berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Ø  Mempermudah peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

Ø  Mengikuti perkembangan teknologi di era digital.

Ø  Meningkatkan hasil belajar peserta didik

2.        Bagi tenaga pendidik

Ø  Memperluas wawasan

Ø  Meningkatkan professional kerja

Ø  Pemanfaatan teknologi di era digital 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.      Kajian Tentang Minat

1.        Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran. Banyak penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh The Liang Gie (1994), yang menyimpulkan bahwa kegagalan studi para pelajar disebabkan oleh minimnya minat.

Menurut Gie (1994:28), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang di dalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985). Belajar, menurut Witherington (Sukmadinata, 2007:155), merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru dalam bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Sedangkan Crow and Crow (Sukmadinata, 2007:1555) berpendapat bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Belajar, menurut Hilgard (1983:630), dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman. Minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994). Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah. 

B.       Media Pembelajaran Youtube

1.        Pengertian Youtube

“Youtube adalah video online dan yang utama dari kegunaan situs ini adalah

sebagai media untuk mencari, melihat dan berbagi video yang asli ke dan dari segala penjuru dunia melalui suatu web “(Budiargo 2015,hlm.47).

      Berdasarkan penjelasan diatas peneliti berpendapat bahwa media pemebelajaran youtube adalah suatu alat pengantar pesan dari guru terhadap siswa untuk mendorong proses pembelajaran agar lebih baik dan terkendali melalui video yang disediakan di web youtube sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pendalaman materi pelajaran sehingga minat belajar akan meningkat.

2.        Keungulan Youtube Sebagai Media Pembelajaran

Wigati.Rahmawati,Widodo (2018,hlm.811) menjelaskan bahwa keunggulan youtube sebagai media pembelajaran yaitu:

Ø  Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling popular di dunia internet saat ini yang mampu memberikan nilai berheda pada pendidikan.

Ø  Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan guru.

Ø  Informative yaitu youtube memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan,teknologi, kebudayaan,dll.

Ø  Interteraktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun melakukan Tanya jawab bahkan mereview sebuah video pembelajaran.

Ø  Shearable yaitu youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode video pembelajaran yang dapat di share di jejaring social seperti facebook, twitter dan juga blog/website.

Ø  Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan. Manfaat youtube

Berdasarkan penjelasan diatas penulis berpendapat bahwa keungulan youtube untuk membantu pembelajaran sangatlah praktis serta bisa memberikan informasi ilmu yang lebih serta bisa diakses secara gratis.

3.        Langkah-Langkah Media Pembelajaran Youtube

Arsyad (2017, hlm.89) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis visual.

a)    Persiapan dalam merencana, berkonsultasi tentang materi yang bisa membangkitkan interes, bahan diskusi dan cara-cara mengkaji pemahaman atau apresiasi.

b)   Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan di bahas dalam materi.

c)    Sasaran siswa harus diperhitungkan apakah perorangan atau kelompok kecil.

d)   Arahkan siswa dengan berbagai macam stimulus diberi suatub pertayaan atau pendahuluan.

Berdasarkan langkah-langkah di atas, berikut merupakan ilustrasi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran youtube pada penelitian ini.

a)    Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan ketika pembelajaran, seperti laptop / Smartphone.

b)   Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c)    Menayangkan video-video pembelajaran terkait dengan materi Pendidikan Agama Buddha yang akan menyjadi pembelajaran.

d)   Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.

e)    Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan terkait materi yang telah dijelaskan.

 BAB III

METODE

A.      Metode yang Digunakan

Karya ilmiah ini menggunakan metode pembelajaran daring/ e-learning karena sesuai dengan keadaan saat ini yang tidak memungkinkan pembelajaan tatap muka.

1.      Pengertian E-Learning

E-Learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan pembelajaran di lakukan pada masa pandemic sepeeti saat ini.

Pengertian E-Learning menurut para ahli:

(Michael, 2013:27)

E-learning adalah Pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran .

(Chandrawati, 2010)

E-learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan teknologi .

(Ardiansyah, 2013)

E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i . (Setiawan, 2020)

2.      Manfaat E-Learning

Manfaat E-learning adalah:

a.       Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.

b.      Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.

c.       Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

a.         Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap peserta didik atas materi yang diajarkan.

b.        Meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik

c.         Meningkatkan partisipasi minat dari peserta didik

d.        Meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik

e.         Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

f.          Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan. (Riadi, 2014)

3.      Kelebihan E-Learning

E-Learning memiliki kelebihan sebagai berikut:

a.         Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

b.         Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet .

c.         Siswa dapat belajar (me-review) bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

d.         Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.

e.         Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak.

f.          Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.

g.         Relatif lebih efisien. Misalya seperti saat ini yang tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka di karenakan pandemic Covid-19.

4.      Kekurangan E-Learning

E-Learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a.         Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.

b.         Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.

c.         Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.

d.         Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication Technology).

e.         Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

f.          Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer). (Taufik.net, 2010)

 

B.       Bahan/ Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi Pendidikan Agama Buddha Sekolah Dasar.

 

C.      Media dan instrumen

Media pembelajaran yang digunaka dalam karya ilmiah ini yaitu video pembelajaran diyoutube.

Instrument yang digunakan dalam best practice ini ada 2 macam yaitu (a)instrument untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrument untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tertulis pada lembar google form.

D.      Waktu dan tempat Kegiatan

Penulisan best practice ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret sampai 11 April 2021 di SMK Nusaputera 1 Semarang.

BAB IV

PEMBAHASAN

A.    Hasil

Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut:

1.      Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran E-Learning berlangsung aktif. Siswa lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran serta aktif merespon pertanyaan yang di cantumkan dalam video youtube.

2.      Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran  E-learning dan youtube sebagai medianya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge. Sehingga minat dan rasa ingin tau peserta didik dapat bertambah.

3.      Penerapan model pembelajaran E-Learning dan youtube sebagai medianya meningkatkan peserta didik berfikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi peserta didik dalam mengerjakan tugas.

4.      Dalam pembelajaran sebelumnya yang di lalukan penulis tanpa beorintasi pada media youtube kegiatan pembelajaran cenderung monoton. Siswa hanya membaca materi di Google Classroom dan menyelesaikan tugas. Focus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berfikir peserta didik. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini di sajikan dalam pola text dan pemberian tugas, membuat peserta didik cenderung menghafal teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang tertuang dalam text yang di kirimkan gurunya. Berbeda dengan best practice pembelajaran menggunakan video youtube dengan menerapkan model E-learning. Dalam pembelajaran ini minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama Buddha lebih aktif.

B.     Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi dengan penggunaan model E-learning antara lain:

1.      Peserta didik terkendala dengan sinya untuk mengakses internet.

2.      Boros pada kuota/ paket data

3.      Karakter peserta didik dapat menurun karena tidak melakukan pembelajaran secara langsung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

A.    Simpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1.      Pembelajaran dengan model E-Learning dengan menggunakan media youtube layak dijadikan best practice karena dapat meningkatkan minat peserta didik dalam melakukan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

2.      Dengan pembuatan konten youtube yang kreatif serta menarik akan semakin menambah ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sehingga rasa ingin tahu anak semakin besar.

B.     Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

 

Buchari. (1985). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Aksara Baru.

Direktorat Pembinaan SMA. (2017). Panduan Pengembangan Belajar Aktif. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Gie. The Liang. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti.

Pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar