Melalui Video Pembelajaran Youtube Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Meningkatkan Minat
Belajar di Sekolah Nusaputera
Nama :Tripitoyo, S.Pd
NUPTK : 5147772673130043
SMK Nusaputera 1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Minat merupakan
salah satu faktor utama yang menentukan sukses tidaknya seorang peserta didik
dalam proses pembelajaran. Banyak penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh
The Liang Gie (1994), yang menyimpulkan bahwa kegagalan studi para pelajar
disebabkan oleh minimnya minat.
Menurut Gie
(1994:28), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan
sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Kartono
(1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara
intensif kepada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional)
yang di dalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. Minat juga
berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan
(kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu
objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri
pribadi (Buchori, 1985). Belajar, menurut Witherington (Sukmadinata, 2007:155),
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola respon
yang baru dalam bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan. Sedangkan Crow and Crow (Sukmadinata, 2007:1555) berpendapat bahwa
belajar adalah diperolehnya kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru.
Belajar, menurut Hilgard (1983:630), dapat dirumuskan sebagai perubahan
perilaku yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman. Minat belajar
adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi,
pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana,
1994). Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang pesert didik dengan
segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan
dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.
Peraturan
Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama Dan Pendidikan
Keagamaan Buddha bagian pertama pasal 1 ayat 1, menegaskan bahwa Pendidikan Agama
adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian,
dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.
Faktanya,
Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh
virus yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini
penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini menyerang infeksi
saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan.
Berdasarkan data (Worldometer, 2020) Coronavirus Casses menyatakan 2.176.744
Pasien yang terpapar virus ini dan beberapa meninggal dunia sehingga wabah
penyebaran virus ini disebut dengan pandemi Covid-19 dunia.
Akibat dari
pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi
menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat
untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain
sejauh satu meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang
menimbulkan perkumpulan (Covid-19, 2020). Selain itu pemerintah menerapkan
kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH)
dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan
ditiadakan dan diganti dengan media online. (Kemendikbud, 2020) mengeluarkan
Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah
meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis
jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi
pendidikan. Pada kondisi seperti ini semua guru atau tenaga pendidik diharuskan
untuk mengganti pembelajaran menggunakan E-learning atau melalui media online.
Berdasarkan
paparan di atas, penulis berusaha melaksanakan sebuah alternatif pemecahan
masalah tentang meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Buddha dengan pembuatan
media pembelajaran melalui Youtube..
B. Jenis Kegiatan
Meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Buddha melalui video
pembelajaran youtube di Sekolah Nusaputera merupakan salah satu upaya strategi
pembelajaran yang di lakukan tenaga pendidik dalam kondisi Pandemi Covid-19
untuk meingkatkakn minat dan kualitas peserta didik dalam mengikuti
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Video pembelajaran ini di buat oleh tenaga pendidik dan di upload ke
youtube. Video pembelajaran mencangkup materi-materi yang sesuai dengan
kurikulum pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Pada
karya ilmiah ini penulis memfokuskan pembuatan video pembelajar di tingkat
Sekolah Dasar mengingat waktu dan keadaan.
C. MANFAAT KEGIATAN
1.
Bagi
Peserta didik
Ø
Peserta didik akan lebih berminat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Ø
Mempermudah peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran
Ø
Mengikuti perkembangan teknologi di era
digital.
Ø
Meningkatkan hasil belajar peserta didik
2.
Bagi
tenaga pendidik
Ø
Memperluas wawasan
Ø
Meningkatkan professional kerja
Ø
Pemanfaatan teknologi di era digital
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Minat
1.
Pengertian
Minat
Minat merupakan salah satu faktor utama yang menentukan
sukses tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran. Banyak penelitian,
salah satunya yang dilakukan oleh The Liang Gie (1994), yang menyimpulkan bahwa
kegagalan studi para pelajar disebabkan oleh minimnya minat.
Menurut Gie (1994:28), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang di dalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985). Belajar, menurut Witherington (Sukmadinata, 2007:155), merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru dalam bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Sedangkan Crow and Crow (Sukmadinata, 2007:1555) berpendapat bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Belajar, menurut Hilgard (1983:630), dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman. Minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994). Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.
B. Media Pembelajaran Youtube
1.
Pengertian
Youtube
“Youtube adalah video online dan yang utama dari kegunaan
situs ini adalah
sebagai
media untuk mencari, melihat dan berbagi video yang asli ke dan dari segala
penjuru dunia melalui suatu web “(Budiargo 2015,hlm.47).
Berdasarkan
penjelasan diatas peneliti berpendapat bahwa media pemebelajaran youtube adalah
suatu alat pengantar pesan dari guru terhadap siswa untuk mendorong proses
pembelajaran agar lebih baik dan terkendali melalui video yang disediakan di
web youtube sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pendalaman
materi pelajaran sehingga minat belajar akan meningkat.
2.
Keungulan
Youtube Sebagai Media Pembelajaran
Wigati.Rahmawati,Widodo (2018,hlm.811) menjelaskan bahwa
keunggulan youtube sebagai media
pembelajaran yaitu:
Ø
Potensial yaitu youtube merupakan situs
yang paling popular di dunia internet saat ini yang mampu memberikan nilai
berheda pada pendidikan.
Ø
Praktis yaitu youtube mudah digunakan
dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan guru.
Ø
Informative yaitu youtube memberikan
informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan,teknologi, kebudayaan,dll.
Ø
Interteraktif yaitu youtube memfasilitasi
kita untuk berdiskusi ataupun melakukan Tanya jawab bahkan mereview sebuah
video pembelajaran.
Ø
Shearable yaitu youtube memiliki
fasilitas link HTML, Embed kode video pembelajaran yang dapat di share di
jejaring social seperti facebook, twitter dan juga blog/website.
Ø
Ekonomis yaitu youtube gratis untuk
semua kalangan. Manfaat youtube
Berdasarkan penjelasan diatas penulis berpendapat bahwa keungulan youtube untuk membantu pembelajaran sangatlah praktis serta bisa memberikan informasi ilmu yang lebih serta bisa diakses secara gratis.
3.
Langkah-Langkah
Media Pembelajaran Youtube
Arsyad (2017, hlm.89) menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis visual.
a)
Persiapan dalam merencana, berkonsultasi
tentang materi yang bisa membangkitkan interes, bahan diskusi dan cara-cara
mengkaji pemahaman atau apresiasi.
b)
Berikan pengarahan khusus terhadap
ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan di bahas dalam materi.
c)
Sasaran siswa harus diperhitungkan
apakah perorangan atau kelompok kecil.
d)
Arahkan siswa dengan berbagai macam
stimulus diberi suatub pertayaan atau pendahuluan.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, berikut merupakan
ilustrasi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran youtube pada
penelitian ini.
a)
Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan
ketika pembelajaran, seperti laptop / Smartphone.
b)
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
c)
Menayangkan video-video pembelajaran
terkait dengan materi Pendidikan Agama Buddha yang akan menyjadi pembelajaran.
d)
Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.
e)
Peserta didik mengerjakan evaluasi yang
diberikan terkait materi yang telah dijelaskan.
METODE
A. Metode yang Digunakan
Karya ilmiah ini
menggunakan metode pembelajaran daring/ e-learning karena sesuai dengan keadaan
saat ini yang tidak memungkinkan pembelajaan tatap muka.
1.
Pengertian E-Learning
E-Learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.
Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang
lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi
lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah
yang memungkinkan pembelajaran di lakukan pada masa pandemic sepeeti saat ini.
Pengertian
E-Learning menurut para ahli:
(Michael, 2013:27)
E-learning adalah Pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan
suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu
proses pembelajaran .
(Chandrawati, 2010)
E-learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara
menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan
teknologi .
(Ardiansyah, 2013)
E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai
sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap
muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i . (Setiawan, 2020)
2.
Manfaat E-Learning
Manfaat
E-learning adalah:
a.
Fleksibel. E-learning memberi
fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
b.
Belajar Mandiri. E-learning memberi
kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan
belajar.
c.
Efisiensi Biaya. E-learning memberi
efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana
dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah
biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309)
adalah:
a.
Penggunaan E-learning untuk menunjang
pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap peserta didik atas
materi yang diajarkan.
b.
Meningkatkan partisipasi aktif dari
peserta didik
c.
Meningkatkan partisipasi minat dari
peserta didik
d.
Meningkatkan kemampuan belajar mandiri
peserta didik
e.
Meningkatkan kualitas materi pendidik
dan pelatihan.
f.
Meningkatkan kemampuan menampilkan
informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa
sulit dilakukan. (Riadi, 2014)
3.
Kelebihan E-Learning
E-Learning memiliki kelebihan sebagai berikut:
a.
Tersedianya fasilitas e-moderating
dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas
internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan
tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
b.
Pengajar dan siswa dapat menggunakan
bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet .
c.
Siswa dapat belajar (me-review) bahan
ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
d.
Bila siswa memerlukan tambahan informasi
yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di
internet.
e.
Baik pengajar maupun siswa dapat
melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak.
f.
Berubahnya peran siswa dari yang pasif
menjadi aktif.
g.
Relatif lebih efisien. Misalya seperti
saat ini yang tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka di karenakan pandemic
Covid-19.
4.
Kekurangan E-Learning
E-Learning
juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, yaitu sebagai berikut:
a.
Kurangnya interaksi antara pengajar dan
siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar mengajar.
b.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.
c.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung
ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
d.
Berubahnya peran guru dari yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai
teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication
Technology).
e.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi
belajar yang tinggi cenderung gagal.
f.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas
internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer).
(Taufik.net, 2010)
B. Bahan/ Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini
adalah materi Pendidikan Agama Buddha Sekolah Dasar.
C. Media dan instrumen
Media pembelajaran yang digunaka dalam karya ilmiah ini yaitu video
pembelajaran diyoutube.
Instrument yang digunakan dalam best practice ini ada 2 macam yaitu
(a)instrument untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan
(b) instrument untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes
tertulis pada lembar google form.
D. Waktu dan tempat Kegiatan
Penulisan best practice ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret sampai 11 April
2021 di SMK Nusaputera 1 Semarang.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil yang dapat
dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut:
1.
Proses pembelajaran yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran E-Learning berlangsung aktif. Siswa lebih
berminat dalam mengikuti pembelajaran serta aktif merespon pertanyaan yang di
cantumkan dalam video youtube.
2.
Pembelajaran yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran E-learning
dan youtube sebagai medianya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan transfer knowledge. Sehingga minat dan rasa ingin tau peserta didik
dapat bertambah.
3.
Penerapan model pembelajaran E-Learning
dan youtube sebagai medianya meningkatkan peserta didik berfikir kritis. Hal
ini dapat dilihat dari partisipasi peserta didik dalam mengerjakan tugas.
4.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang di
lalukan penulis tanpa beorintasi pada media youtube kegiatan pembelajaran
cenderung monoton. Siswa hanya membaca materi di Google Classroom dan
menyelesaikan tugas. Focus guru adalah bagaimana peserta didik dapat
menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berfikir peserta
didik. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini di sajikan dalam pola
text dan pemberian tugas, membuat peserta didik cenderung menghafal teori.
Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang tertuang dalam text
yang di kirimkan gurunya. Berbeda dengan best practice pembelajaran menggunakan
video youtube dengan menerapkan model E-learning. Dalam pembelajaran ini minat
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama Buddha lebih aktif.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang
dihadapi dengan penggunaan model E-learning antara lain:
1.
Peserta didik terkendala dengan sinya
untuk mengakses internet.
2.
Boros pada kuota/ paket data
3.
Karakter peserta didik dapat menurun
karena tidak melakukan pembelajaran secara langsung.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.
Pembelajaran dengan model E-Learning
dengan menggunakan media youtube layak dijadikan best practice karena dapat
meningkatkan minat peserta didik dalam melakukan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
2.
Dengan pembuatan konten youtube yang
kreatif serta menarik akan semakin menambah ketertarikan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran sehingga rasa ingin tahu anak semakin besar.
B. Saran
Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Buchari. (1985). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Aksara
Baru.
Direktorat Pembinaan SMA. (2017). Panduan Pengembangan
Belajar Aktif. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Gie. The Liang. (1995). Cara Belajar yang Efisien.
Yogyakarta: Liberti.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar